Merenovasi atap rumah bisa menjadi salah satu langkah terbaik untuk memastikan keamanan keluarga. Pasalnya, jika atap rumah sudah aus bisa membayangkan penghuninya. Hanya saja, biaya renovasi atap memang tidaklah murah sehingga perlu persiapan matang. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui tips menghitung biaya renovasi atap rumah yang anti-over budget. –MegaBaja.co.id
Ketika ada bagian atap rumah, baik itu atap kayu, rangka baja, atau yang lainnya, pasti ada keinginan untuk merenovasi. Kadang keinginan tersebut ditunda-tunda karena terkendala biaya. Tapi, sekarang jangan khawatir lagi karena ada beberapa tips yang akan membantumu menghemat biaya renovasi rangka dan atapnya. Apa saja itu?
Estimasi Biaya Rangka Atap Rumah sesuai Jenisnya

Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan dalam menghitung biaya renovasi rangka atap rumah sesuai jenisnya.
Pertama yaitu dengan memprediksi biaya untuk setiap jenis rangka atap rumah. Karena, rangka sangat diperlukan untuk memasang material atap. Rangka sendiri memiliki beberapa macam pilihan. Sebut saja rangka kayu, baja ringan, bambu, genteng, beton dan sebagainya.
Setiap jenis rangka memiliki terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mulai dari berat rangka dan kemampuannya menanggung beban atap, ukuran, hingga harganya.
Berikut ini ada kisaran biaya yang perlu kamu keluarkan jika menggunakan rangka kayu, beton, bambu, dan baja ringan, yaitu:
Kisaran Biaya Renovasi Atap Rangka Kayu
Rangka atap dari kayu sering digunakan, terutama untuk rumah yang menggunakan atap dari genteng. Pasalnya kayu adalah material yang kuat dan dapat menahan beban atap di segala cuaca. Selain itu mampu meredam guncangan atau getaran sehingga menjadi pilihan yang baik untuk rangka rumah di daerah yang sering terjadi gempa bumi.
Terlebih lagi rangka kayu juga dapat membantu menjaga suhu di dalam rumah tetap nyaman. Jika ingin menggunakan rangka jenis ini, estimasi biaya yang perlu dikeluarkan sekitar Rp. 5.000.000. Estimasi tersebut digunakan untuk kuda-kuda Rp. 3.000.000, sedangkan reng dan kaso membutuhkan sekitar Rp.2000.000.
Biaya Renovasi Atap dengan Rangka Beton Bertulang
Untuk rangka beton bertulang merupakan rangka atap dari adonan semen, pasir dan batuan yang di dalamnya ditambahkan rangkaian batangan baja. Rangka atap jenis ini cukup berat, tapi dapat dibentuk miring atau datar. Cara pembuatannya juga cukup rumit, sehingga membutuhkan tukang bangunan yang benar-benar ahli.
Nah, untuk biaya renovasi atap rangka beton bertulang ini kira-kira Rp. 7.800.000. Biaya ini sudah dihitung dengan ukuran 30×30 m³ dengan hitungan yang mencakup besi, beton dan bekisting. Tetapi, biaya tersebut tidak mencakup hitungan volume besi sambungan besi stek dan penyaluran besi tulangan.
Biaya Renovasi Atap Rangka Bambu
Selain kayu, bambu juga sering digunakan untuk rangka atap rumah. Biasanya, rangka dari bambu ini digunakan untuk rumah-rumah tradisional di pedesaan. Umumnya, rangka bambu ini dikombinasikan dengan dinding anyaman bambu dan kayu.
Biaya renovasi atap rangka bambu cukup terjangkau dibandingkan rangka kayu. Estimasi biayanya yaitu Rp. 2000.000. Meski terbilang murah, rangka atap bambu juga mempunyai beberapa kelemahan. Salah satu contohnya mudah lapuk dan lebih berisiko dimakan rayap.
Kisaran Biaya Renovasi Atap Baja Ringan
Selanjutnya rangka atap baja ringan yang terbuat dari campuran material baja, aluminium dan seng. Jenis rangka yang satu ini memiliki berat yang ringan dibandingkan dengan rangka kayu. Namun, termasuk rangka yang kuat untuk menopang berat atap.
Selain itu, rangka atap jenis ini lebih tahan terhadap segala cuaca. Perawatannya mudah dan cenderung lebih tahan api. Sementara kelemahannya adalah bentuknya yang sudah paten sehingga sulit dibentuk.

Estimasi biaya renovasi atap baja ringan ini sekitar Rp. 3.000.000-5000.000. Biaya tersebut dihitung untuk ukuran rumah 4×8 m² dengan biaya baja ringan per meter sekitar Rp. 110.000-160.000.
Setelah mengetahui estimasi biaya renovasi rangka atap, sekarang giliran membahas estimasi biaya renovasi atap, pembelian cat pelapis, upah pekerja, dan pertimbangan konsep atap rumah. Simak di bawah ini.
Estimasi Biaya Renovasi Atap sesuai Jenisnya
Berikut ini ada empat jenis atap rumah yang sering digunakan di Indonesia. Yaitu:
Estimasi Biaya Renovasi Atap Genteng
Pertama ada genteng yang menjadi pilihan populer sebagai atap rumah di Indonesia. Biasanya, genteng adalah jenis atap yang terbuat dari tanah liat yang dikeringkan lalu dibakar dengan suhu yang tinggi. Tapi, tak jarang juga orang memilih menggunakan genteng yang terbuat dari adonan pasir dan semen.
Tidak hanya mampu membuat eksterior tampak estetik. Atap genteng mampu meredam panas dengan baik. Sehingga membuat rumah terasa sejuk meski cuaca sedang panas. Apalagi di Indonesia.
Biaya renovasi atap genteng ini terbilang cukup mahal. Karena harga satuan genteng tanah liat bisa sekitar Rp. 3000 dan genteng beton sekitar Rp.8000. Sedangkan rumah yang berukuran 6×12 m membutuhkan sekitar 1.120 genteng. Jadi, kamu perlu mengeluarkan uang sekitar Rp. 3.360.000-8.960.000.
Estimasi Biaya Renovasi Atap Galvalum
Galvalum juga sering dipilih untuk jenis atap di Indonesia. Galvalum sendiri merupakan atap yang terbuat dari bahan baja, seng dan aluminium. Bahan bangunan ini tahan terhadap cuaca ekstrim, api dan korosi.
Biaya renovasi atap galvalum dengan ukuran 60 m² diperkirakan memakan biaya Rp. 2.520.000. Hitungan ini hanya untuk biaya seng galvalum yang harga per meter perseginya Rp. 42.000. Jadi, belum termasuk dengan profil reng, sekrup, dan kelengkapan lainnya.
Estimasi Biaya untuk Pelapis Anti Bocor
Kamu juga perlu memperkirakan harga cat pelapis anti bocor saat menghitung biaya renovasi atap rumah. Karena pelapis anti bocor ini berguna untuk mencegah kebocoran atau air merembes ke dalam rumah saat musim hujan.
Selain mencegah kebocoran, cat pelapis ini juga dapat mencegah atap terkena jamur dan lumut. Biasanya, dalam renovasi atap hanya dibutuhkan satu tong cat pelapis anti bocor kemasan 4 kg. Harga cat tersebut untuk 4 kg sekitar Rp. 195.000-260.000.
Perkiraan Upah Pekerja untuk Renovasi Atap Rumah

Upah pekerja juga harus termasuk dalam daftar renovasi. Untuk menghubungi, kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal. Seperti waktu pemasangan, jumlah pekerja, dan jenis renovasi atap yang akan dikerjakan.
Sebagai gambaran, untuk merenovasi atap dan rangka rumah jenis kayu dan genteng, dengan pekerja 5 orang. Waktu renovasi yang dibutuhkan sekitar 2 mingguan. Tapi, ini tergantung dengan bentuk atap dan luasnya bangunan rumah. Dalam kurun waktu tersebut, kamu perlu mengeluarkan dana upah pekerja sekitar Rp. 7.850.000.
Namun, upah pekerja tersebut dihitung dengan tarif harian. Di mana pekerja ini terdiri dari 3 kuli dengan upah harian Rp. 100.000 dan 2 tukang bangunan dengan upah Rp. 130.000.
Jika ingin mengganti upah harian dengan sistem borongan, yang perlu dipertimbangkan adalah biaya renovasi atap rumah per meternya. Misalnya, jika harga renovasi rumah per meter Rp. 100.000, maka upah pekerja renovasi rumah dengan luas 60 m² adalah Rp. 6000.000.
Pertimbangkan Konsep Atap Rumah
Terakhir, yaitu mempertimbangkan konsep atap rumah. Apakah itu bentuk Limas, pelana, kubah atau yang lainnya. Di mana konsep ini akan menentukan seberapa banyak biaya renovasi atap rumah yang perlu kamu keluarkan.
Bentuk atap akan mempengaruhi luas permukaan yang harus direnovasi. Selain itu, desain bentuk atap yang rumit juga akan membutuhkan pekerja ahli untuk merealisasikan atap sesuai keinginan.
Demikian keterangan dari beberapa tips menghitung biaya renovasi rangka dan atap rumah sesuai jenisnya. Jika kamu mempertimbangkan tips -tips di atas dengan hati-hati, maka renovasi tidak lagi over-budget. Untuk mendapatkan informasi lebih detail, konsultasikan kepada ahlinya.

















Leave a Reply